desa kalijaga

Sejarah Desa Kalijaga Versi Cerita Rakyat Desa Kalijaga

Sejarah singkat mengenai Desa Kalijaga yang bersumber dari cerita rakyat atau penuturan orang tua yang ditokohkan di desa setempat selanjutnya diteruskan dari generasi ke generasi sehingga terbentuklah sebuah cerita yang bernuansa legenda.

sejarah desa kalijaga

Pada jaman dahulu, rombongan Pangeran yang sedang berkelana bersama Prajurit dan Asistennya. Sang Pangeran berhenti pada suatu daerah di tengah hutan untuk beristirahat. Sang Pangeran merasa nyaman berada di sana dan menyuruh Asistennya yang bernama Pe Kija untuk membuatkan batas pada daerah yang sedang di singgahinya itu.

Pe Kija pun segera menuju timur daerah itu, dan ia menemukan sungai. Lalu ia berlari ke arah barat dan lagi-lagi ia menemukan sungai. Lalu Pe Kija melapor temuannya pada sang Pangeran. Karena mengetahui keadaan daerah tersebut yang di batasi oleh sungai, Pangeran memutuskan untuk menjadikan kedua sungai tersebut menjadi batas daerah. Dan daerah itu diberi nama Kalijaga, karena daerah itu di apit oleh dua buah sungai.

desa kalijaga


Lama kelamaan, Prajurit-prajurit Pangeran menikah dan membuat rumah di Kalijaga. Dan penduduk Kalijagapun bertambah. Tidak hanya para Prajurit yang menetap di sana, banyak juga para pendatang yang semula hanya numpang lewat di Kalijaga memutuskan untuk menetap.

Bertahun-tahun kemudian penduduk Kalijaga terus bertambah. Dan Kalijagapun berubah menjadi sebuah desa yang terbagi menjadi dusun-dusun. Dusun-dusun ini mempunyai sejarahnya masing-masing.

Di desa kalijaga terdapat pemukiman khusus keluarga bangsawan yang sekarang bernama Pedaleman. Dulunya pedaleman bernama pejeroan, dan di utara pedaleman ada dusun yang dinamakan Dayan jero (Dayan = utara, jero = pejeroan). Dan sebelah barat pedaleman ada sebuah dusun yang dulunya adalah tempat memasak untuk para Prajurit yang berperang melawan Belanda yang sekarang dikenal dengan Gubug Dapur.

desa kalijaga

Dahulu juga pernah terjadi kebakaran dahsyat yang meluluhlantakan desa kalijaga. Kemudian masyarakat Desa Kalijaga membuat tempat pengungsian di utara Desa Kalijaga yang dulunya hanyalah sawah. Tempat itu kemudian dijadikan tempat tinggal baru bagi sebagian masyarakat.

Lama kelamaan tempat yang dulunya hanyalah pengungsian berubah menjadi sebuah dusun. Dusun ini diberi nama Peta Kawan. Peta yang artinya mencari dan kawan berarti teman.

Dari sekian dusun yang ada di Desa Kalijaga, ada satu dusun yang tidak mengakui dirinya masuk dalam wilayah Kalijaga. Namun, lama kelamaan akhirnya dusun itu mengakui dirinya sebagai bagian dari Desa Kalijaga. Sehingga dusun itu pun dinamakan Karang Luar.
Diberdayakan oleh Blogger.